Selasa, 29 Maret 2011

Puisi Kehidupan

Panggung sandiwara

Sekejap mimpi, sebentang hidup...
dipenuhi warna warni pelangi.
kita bertemu ditengah...
berpeluk erat senada jiwa.
sayang, kereta setengah tiba.
diujung yang tak pernah kau kata dimana.
engkau lenyap dalam diam,
aku juga bingung tak sadar diri.

berulang kali ranjau kuinjak.
harusnya hilang sudah asa disini.
keras tajam kerikil hidup,
menggores hati satu persatu.
kubiarkan hati ini lepas,
namun ia tak pergi juga.
timbul tenggelam di laut fatamorgana.
mestinya palsu, ternyata ada.

bayang2mu melintas kalbu.
tidur panjangku belum berujung.
sepanjang kisah mengalir,...
sepenggal ada cerita kita.
bagian terdalam yang tak pernah terlupa.

pasrah sudah kulepas jiwa.
masih berjalan rajutan detik.
dibilang rela, tidak juga...
nafas tetap iringi hidup.

terpaksa kujajaki lorong akhir,
bergelimang airmata darah.
sungguh ajaib,...
rapuh ku terkoyak...
tercabik tak berbentuk lagi.
masih berulang berbalik arah,...
kepada bayang2mu yang kasat mata.



Belenggu

termangu ku disini,
duduk sepi di tengah keramaian.
hati berkecamuk, marah!
jiwa berteriak, bangsat!
kenapa kau karamkan kapalku
jika engkau tak niat nakhodai,
tak seharusnya kau raih kemudi.
ku percaya karna cinta,
ku yakin hingga serahkan jiwa,
minum ramuan beracun dgn rela.
namun smua hanya ilusi semata.
tersadar ku di tengah lautan tak bertepi.
masih bernafas dalam benci.
bodoh, kulepas kemudi
hingga karam ku di sini.
bangsat!
laknat!
badik kau benamkan di dada ini.
saat ku masih tak sadarkan diri.
terbelenggu ku di sini, ...
menunggu kutukan lepas...

2 komentar:

  1. tulis saran keritik, semoga dapat membantuku..pecahkan arang....!

    BalasHapus
  2. Ku harapkan saran dan keritiknya...!! semoga dapat membantuku pecahkan aral yg merintang...!!

    BalasHapus